...

Kenapa hamba tak seberuntung orang lain ya Rabb, kenapa, kenapa ??? 😞

Ruwet

Hidup gue udah ruwet semenjak lahir.
Hingga sekarang umur 28th pun masih sama, ramalan almarhum aki mungkin bener tentang gue. Dari pertama ketemu dia udah lihat gue dalam tanda "kutip". Gue lagi bimbang, bingung, banget banget. Andai ini mimpi gue gak bakal tidur lagi dan kembali ke mimpi ini...
Kenapa Ortu harus pergi duluan sebelum melihat anaknya sukses, kenapa papah pergi duluan disaat umur gw 7 tahun, kenapa Ibu pergi duluan disaat umur gw 26 tahun, kenapa dari keluarga gw gak ada yg sukses, kenapa keluarga saling sikut disaat gw berharap dan meminta bantuan mereka ? Gw harus gimana saat ini, gw bingung ngadepin apa yg terjadi saat ini....

Buntu

Berharap ada jalan yang terbaik buat semua ini. Aku sudah tidak bisa berfikir lagi mengurai benang kusut hidupku. Aku terperosok jauh nan dalam, tak berkutik tuk bergerak akalku ini. Semua yang indah tiba-tiba kelam tak berwujud. Saat ini hanya bisa pasrah berdo'a, berusaha dan selanjutnya dengan kehendak Tuhan, biarkan tangan-tangan Tuhan yang bergerak.

Sedih harapan untuk menikah tahun ini ternyata buyar dalam rencanaku, dukungan dari keluarga pun tak dapat, mereka hanya asyik berkutat dalam lingkup roda berputar hidup mereka. Aku lihat dan rasakan memang kondisi ekonomi kami sedang tak bersahabat, dan tak khayal "BOOM" aku terlentang tuk menerima semua ini.

Tuhan, aku sudah menjalani hidup 27 tahun 11 bulan, pada 16 September 2016 nanti umurku 28 tahun, itupun jika khendakMu masih berlaku untuk ku hingga tanggal segitu. Tuhan, aku bukan menolak kodratMu atas hidupku ini, Kau sendiri melihat kondisiku, dan Kau sendiripun yang memberi alur ceritaku. Tapi terkadang aku merasa benci, kesal, marah, muak dengan apa yang aku jalanani. Iri dengan hidup orang yang lebih baik dariku, iri dengan mereka yang punya segalanya, iri dengan keluarga mereka yang harmonis, bahagia, sejahtera, Gemah ripah repeh lohjinawi, Memang aku tak menampik ingin seperti mereka, salah kah aku jika seperti itu Tuhan ? Maaf telah lancang jikalau benar.

Tuhan, apakah keajaiban itu ada ? Apakah disaat-saat terakhir keputusasaan seseorang, malaikat bersayap datang menghampiri ? Kapan dan dimana keajaiban itu datang ?

Aku ingin berlari untuk berubah, aku ingin berteriak untuk menggebrak, aku ingin meloncat untuk terlepas. Agar aku tak diremehkan sebelah mata.

Izinkan keajaiban itu datang..
Izinkan malaikat itu tiba..
Izinkan tangan-tanganMu mengulurkan untuk ku..
Izinkan Aku untuk bahagia..

*Maaf Tuhan jika aku berlebih, syukurku selalu padaMu, sujudku mentauhidkanMu, ibadahku atas ridhoMu..

Kita

Aku tak tahu harus bagaimana, jikalau kelak tangan kita terlepas dari genggaman ikatan cinta..

Aku tak bisa bayangkan, jika kau terpisah dari tulang rusukku yang selama ini menyatu didalam tubuh ini..

Dan aku tak bisa berkata, suatu saat  kita amnesia dengan apa yang pernah terjadi sebelumnya antara kau dan aku..

Hanya karena materikah ? sehingga aku tak sanggup tuk ucap ijab qabul yang pernah aku impikan selama ini..

Hanya karena materikah ? aku harus memudar karena tak kuasa tuk memenuhi syarat-syarat mu..

Aku berharap, kau mengerti apa artinya cinta, sayang dan setia yang selama 6 tahun ini kita bina..

Karena cinta yang sejati itu, adalah tulus memberi, ikhlas menerima, setia dalam suka dan duka..

Beri aku itu, kan kuberi apa yang kau mau..

#LagiGalau

Aku

Aku bukan seorang Raja..
Aku tak punya kereta kuda..
Tak punya orang tua..
Dan tak punya mas kawin..

Apakah kau akan menerima aku apadanya ?
Seorang Lelaki jujur yang mencintaimu

Gak perlu support, bisa support sendiri!

Makin aneh dan gak ngerti, bener gak ngerti, tadinya gie butuh dukungan untuk mendekati akhir2 hari H. Tapi malah lepas, dan gak seperti ada apa-apa. Gue disini sendiri berdiri dikaki sendiri tanpa tiang sandar untuk tetap kuat, harusnya ada pengertian gak harus dimengerti. Jangan selalu bilang anda yang salah, karena memang saya tidak menyalahkan. Tapi saling dukung itu yang gue harepin.

Salam Damai

salam damai pada fajar
satu sinar mentari kehangatan bumi
selamat datang jiwa pemenang
rangkulah jiwa jiwa kecil
mereka bagai pangeran dan putri
yang tak boleh terabaikan
yang harus dikawal,dijaga,dan jangan samapai ada yang terluka,
genggamlah tangan bersama
tuntun harapan dan mimpi hingga nyata

generasi selamatkanlah bumi ini
jangan sampai ada pada genggaman orang lain
satu langkah merubah menjadi lebih baik
satu langkah petikan berbuah keindahan

"satu jiwa untuk dunia,satu cinta menggapai asa,"

Ramadhan 1437 H 5:34 am - Rabu 29 Juni 2016